Jumat, 27 Februari 2015

Contoh teks drama



Teks Drama Kelompok 1
Indahnya sebuah pengorbanan
Pemain :
Defi Kumala Sari sebagai Sintia
Liska Novita sebagai B.Mila (Ibu Sintia)
A.Muzayyin sebagai P.Dian (Ayah Sintia)
Dwi Wahyuni sebagai Dokter
Anastasha sebagai Anisa (Teman Sintia)
Lia Devi sebagai Santi (Teman Sintia)
Indah Riski sebagai Dina (Teman Sintia)
Agung Pranoto sebagai Ali (Teman Sintia)
Eni Suko Prawiti sebagai B.Sindi (B.Guru)
(Di sebuah rumah sakit, terbaring seorang lelaki paruh baya, dialah Ayah dari Sintia. Sementara Sintia dan Ibunya tetap setia mendampinginya di rumah sakit)
P.Dian : (terbaring lemah) Bu… (menunjuk gelas berisi minuman )
B.Mila : (Mengambil segelas air di meja dan memberikannya pada P.Dian )
(Dokter masuk…)
Dokter : Maaf Bu.. , Saya periksa dulu Bapaknya
B.Mila : Oh ya.. Dok Silahkan
Dokter: (Mengambil alatnya dan mulai memeriksa P.Dian)
Sintia : Bagaimana Keadaan Ayah saya Dok ?
Dokter : Tidak cukup baik, Selama ini belum ada kemajuan yang berarti. Bapak perlu diganti obatnya, tapi cukup mahal harganya. Silahkan Ibu pikirkan terlebih dahulu (keluar ruangan)
Sintia : Bagaimana Bu ? Apa perlu Sintia ikut bekerja ?
B.Mila : Tak perlu, itu tanggungan Ibu
Sintia : Tapi bagaimana dengan Ayah ?
B.Mila : Entahlah… Nanti Ibu pikirkan, Kau boleh membantu asalkan tak tak mengganggu sekolahmu
(Dua hari Kemudian.. Ayah Sintia bisa pulang. Namun tetap dengan obat jalan yang lebih mahal untuk kesembuhannya. Mau tak mau Sintia harus ikut bekerja membantu Ibunya)
Sintia: ( Membawa keranjang berisi nasi dan kue-kue dan memakai seragam sekolah) Kue..Kue..
(Lewatlah dua orang teman sekolah Sintia)
Santi : Sintia.. Apa yang kamu lakukan ?Kamu gak sekolah ?
Sintia:Aku butuh uang untuk keperluanku dan keluargaku, Apalagi Ayahku sedang sakit. Aku terpaksa tidak sekolah
Anisa : Untuk apa cari uang ? Kita masih kecil, seharusnya ditanggung orang tua
Santi : Itu Benar, Seharusnya mereka yang bertanggugjawab
Sintia : Kalian kan , anak orang kaya. Seedangkan aku anak orang miskin pasti berbeda keadaanya, Kalian tinggal minta saja tapi kalu aku harus menyesuaikan dengan keadaan mereka
Santi : Ya sudahlah.. Terserah kamu, Sampai kapan kamu gak ke sekolah ?
Sintia : Aku gak tahu pasti, yang penting… Ah Sudahlah Kalian berangkat saja
Anisa : Ya sudah.. Kami berangkat dahhh…
(Di ruang kelas saat istirahat)
Ali : (Dengan wajah bingung ) Aku tadi ketemu B.Sindi, beliau bertanya soal Sintia yang sudah 3 hari tdk masuk sekolah ,aku bingung mau jawab apa, kamu tahu dia kemana?
Dina : Gak tahu, mungkin dia lagi sakit
Ali : ah.. Mana mungkin dia kan jarang sakit
Dina : Iya juga sih.. Tapi kenapa kamu Tanya aku, Aku kan bukan tetengganya, rumahku dan rumahnya bak Sabang dan merauke Jauhhh.. (Wajah Berlebihan)
Ali : Yahhh.. Tapi kan kamu temennya
Dina : Kamu juga temennya. Semua juga temennya walaupu gak punya STT
Ali : Apa itu ?
Dina : Surat Tanda Teman
Santi : (Masuk ke ruang kelas) Lagi ngomongin apa sih ?
Anisa : Iya, Kok terlihat seriusss
Dina : Ini.. Sintia kan sudah 3 hari tidak masuk, B.Sindi Tanya tapi gak ada yang tahu
Anisa : Kalian gak tahu ?
Dina&Ali  : nggak..! (Memasang wajah bodoh dan menggeleng-gelengkan kepala)
Santi : Dia gak masuk karena cari uang katanya dia gak punya uang dan terpaksa harus bekerja dan Ayahnya kan juga lagi sakit, Jualan kue dan semir sepatu hahaha… (tertawa lepas )
Dina : Kalian tahu dari mana ?
Anisa :Kita ketemu di kemarin, Kemarin lagi, kemarin lagi
Ali : Terus kalian bilang apa ke dia ?
Santi : Kita bilang kalau kita gak perlu bekerja minta aja ke orang tua. Kenapa harus susah
Dina : Ihh.. Kalian jahat..jahatt.. seharusnya kan kalian hibur dia
Anisa & Santi : Ya.. Gitu dehh
(Bel berbunyi, Bu Sindi masuk ke kelas )
B. Sindi : Assalamu’alaikum Wr.Wb
Murid : Wa’alaikumsalam Wr.Wb
B.Sindi : Anak-anak sudah tahu penyebab Sintia tidak masuk sekolah ?
Dina : (mengacungkan tangan) Bu,Sintia gak masuk karena bantu Ibunya bekerja untuk biaya pengobatan Ayahnya
B.Sindi : Kamu tahu darimana ?
Dina : Dari Santi dan Anisa Bu
B.Sindi : Apa benar Santi ?
Santi : Benar Bu, kami bertemu dia kemarin
B.Sindi : Dia kerja apa ?
Anisa : Jualan kue, Bu
Ali : Bagaimana Kalau kita menjenguk dia ke rumahnya supaya dia sekolah lagi ?
B.Sindi : Itu ide yang bagus, kita kerumahnya besok..
Murid : Ya bu…


(Keesokan harinya dirumah Sintia)
Tok..tok..tokk
B.Mila : (Membukakan pintu ) Ohh.. Bu Guru, Silahkan masuk.. Adek adek juga Silahkan masuk
B.Sindi: (Menuju ke dalam rumah ) Terima Kasih
B.Mila : Ada apa ya bu kok repot-repot kemari ?
B.Sindi : Begini Bu, Kami ingin menanyakan sebab Sinti tak masuk sekolah 3 hari belakangan ini
B.Mila : Begitulah Bu, Saya tak mencegahnya bekerja, dia ingin Ayahnya segera sembuh
B.Sindi : Bisa tolong panggilkan Sintianya Bu ?
B.Mila : Oh.. ya kebetulan dia masih menjaga Ayahnya.. Sintia.. (Teriak kea rah kamar
(Munculah Sintia dan Bu dokter dari dalam kamar )
Sintia : (menyalami B.Sindi)
B.dokter : Bu.. (ikut menyalami B.Sindi )
B.Sindi : Ini siapanya Sintia ya ?
B.dokter : Kebetulan saya perwakilan rumah sakit yang ditugaskan untuk melihat perkembangan rawat jalan P.Dian. Dan Sekarang keadaan beliau sudah membaik dan lepas dari pengawasan rumah sakit. Dan sekarang saya mau pamit dulu (menyalami B.Mila, B.Sindi dan Sintia)
B.Sindi : oh.. Alhamdulillah, Boleh saya menengok beliau ?
B.Mila : oh.. Tentu Silahkan (mengantar B.Sindi ke kamar P.Dian)
B.Sindi : ( Mengikuti langkah B.Mila) Bagaimana keadaannya pak ?
P.Dian : Alhamdulilah saya sudah baik, Ada apa ini ya bu :
B.Mila : Ituloh Pakk.. Sintia kan gak masuk 3 hari
P.dian : Oh.. ItuSebenarnya saya sudah melarangnya bekerja, Karena uang pensiunan saya saja cukup. Ya.. Itulah keras kepalanya Sintia Bu
B.Sindi : Nah.. Sekarang P.Dian sudah sembuh, berarti besok Sintia harus masuk ya ?
Sintia : Yaa.. Bu (menundukkan kepala)
(Merekapun kembali ke ruang tengah )
Ali : Kalian dosa lho ke Sintiaa karena sudah mengejek.. Ayo minta maaf (berbisik di tengah teman-temannya)
Santi : Kami minta maaf ya Sintia, Kami sudah mengejek kamu tempo hari padahal kan niat kamu baik
Sintia : Iya tidak apa-apa, Aku sudah melupakannya koq
Anisa : Iya Sin.. Kami benar-benar minta maaf
Sintia : Iya gak papa
B.Sindi : (Tersenyum) Ya sudah Bu kami pulang dulu../
B. Mila : Ohh.. Iya bu monggo..
B.Sindi & Murid : Assalamu’alaiku Wr.Wb
B.Mila & Sintia : Wa’alaikumSalam Wr. Wb
( Mulai saat itu, Sintia tak pernah membolos dan keadaan Ayahnya juga terus membaik )







Tidak ada komentar:

Posting Komentar