Kamis, 26 Februari 2015

Contoh proposal




PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PESTISIDA ALAMI TERHADAP TANAMAN PADI DI DESA SUMBERKOTES KEC GEDANGAN

Pembina : Nita Rahmawati. S.pd
Disusun oleh : 1.Dwi wahyuni
                         2.Liska Novita
                         3.Eni suko Prawiti
                         4.Devi kumala sari
                         5.Bagus dewantoro
SMK PGRI SUMBERMANJING




KATA  PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
                    Puji syukur kami hanturkan ke hadirat Tuhan YME karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul ‘PENGARUH PESTISIDA  ALAMI  TERHADAP TANAMAN PADI’ .Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya tapi kami berhasil menyelesaikan karya il,miah ini tepat pada waktunya .Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada guru pembimbing kami Ibu. Nita Rahmawati. S.pd. yang telah membantu & membimbing kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini,kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang telah memberi kontribusi positif kepada kami. kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kitac semua.
                    Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu kami selaku penyusun karya ilmiah ini mengharapkan kritik & saran dari pembaca demi membangun sempurnanya makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr. wb
                                                                                  Hormat kam


                                                                                 Tim  Penyusun    



                              
DAFTAR ISI

BAB I  ( PENDAHULUAN )
1.1    Latar Belakang.................................................................
1.2    Rumusan Masalah............................................................
1.3    Tujuan Penelitian...............................................................
1.4    Manfaat Penelitian.............................................................
1.5    Batasan Masalah..................................................................
BAB II (KAJIAN TEORI)
2.1Pestisida alami..........................................
2.1.1Pengertian Pestisida alami....................................................
2.1.2 Cara Membuat Pestisida alami................................................
2.1.3 Kekurangan dan kelebihan Pestisida Alami............................................
2.2 Tanaman Padi.......................................................................
2.2.1Pengertian dan sejarah tanaman padi.........................................................
2.2.2 Jenis-jenis tanaman padi.........................................................
2.2.3 Hama–hama yang menyerang padi..................................................................
2.3 Hipotesis..................................................................................
BAB III (METODOLOGI)
3.1 Tempat dan waktu penelitian.....................................................
3.2 Populasi dan sampel..................................................................................
3.2.1 Populasi.......................................................................................
3.2.2 Sampel.................................................................................................
3.3 Variabel.......................................................................................................
3.3.1 Variabel bebas............................................................................................
3.3.2 Variabel terikat.............................................................................................
3.3.3 Variabel terkontrol.........................................................................................
3.4 Alat dan Bahan ...................................................................................................
3.5 Cara kerja............................................................................................................
3.6 Rancangan Penelitian..........................................................................................
3.7 Laporan hasil penelitian.................................................................................
3.8 Daftar pustaka.....................................................................................................













BAB I
1.1    Latar Belakang
                      Padi merupakan tanaman yang paling penting di negeri kita Indonesia ini. Betapa tidak karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand, Vietnam dan lain-lain. Padi merupakan tanaman berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam. Hama yang banyak menyerang tanaman ini adalah tikus, orong-orong, kepinding tanah (lembing batu), walang sangit dan wereng coklat. Hama-hama itulah yang sering menyebabkan padi gagal panen dan tentunya membuat petani merugi.

                      Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari total produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia). Thailand merupakan pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Vietnam (15%) dan Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Bangladesh (4%), dan Brazil (3%).
          Dalam pengerjaannya tanaman padi membutuhkan banyak waktu dan tenaga , selain itu juga dibutuhkan kondisi alam yang mendukung meliputi tanah yang subur dan cocok untuk menanam padi serta didampingi dengan perairan yang cukup . Namun walaupun Indonesia terkenal dengan keadaan alamnya yang subur masih b\anyak petani yang merugi akib\at hama, kurangnya pengetahuan akan pembasmian hama dan juga alat-alat pertanian yang masih sederhana sehingga petani banyak mengalami kerugian.
           Dari semua faktor-faktor kerugianc tersebut faktor hama dan pembasmiannya merupakan faktor utama gagalnya panen di Indonesia , banyaknya jenis hama yang beragam menyababkan timbulnya banyak jenis pestisida baru yang bermunculan dangan fungsinya masing-masing. Hal ini menyebabkan naiknya budget yang harus dikeluarkan petani untuk membasmi hama karena dalam satu sawah pasti ada dua atau lebih jenis hama,dan itu tidak sebanding dengan harga gabah  yang biasanya turun saat panen tiba , sehingga pada musim panen petani akan mengalami rugi besar .
        Menanggapi masalah ini kami berusaha mencari solusi dan cara pemecahannya tanpa merugikan pihak manapun. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian tentang pestisida alami . Pestisida alami merupakan pestisida yang seluruh bahannya menggunakan bahan alami yang telah tersedia di alam, seperti daun, batang,akar, buah pada tumbuhan tertentu . Seringnya petani menggunakan pestisida kimia juga merupakan salah satu alasan direkomendasikannya pestisida alami karena pestisida kimia dikhawatirkan dapat merusak lingkungan sekitarnya jika dipakai dengan dosis yang berlebihan. Hal ini berbeda dengan pestisida alami yang berbahan nabati sehinnga tidak dikhawatirkan merusak lingkungan.
          Pada umumnya, pestisida alami merupakan racikan/buatan petani sendiri , namun juga harus diperhatikan prosedur , dan jenis hama yang akan dibasmi serta luas sawahnya. Adapun bahan-bahan yang digunakan menurut hama yang akan dibasmi dengan dosisnya masing-masing. Walaupun pestisida alami lebih murah namun petani masih jarang memakainya karena kurang praktis dan tidak menghemat waktu.
           Penyuluhan pemerintah akan pestisida alami sangat diperlukan mengingat pentingnya tanaman padi terhadap petani Indonesia untuk mengurangi gagal panen dan rusaknya lingkungan akibat pemakaian pestisida yang tidak sesuai dosis yang ditentukan serta jenis pestisida yang tidak ramah lingkungan. Belum lagi kondisi harga yang terkadang justru memberatkan para petani pada ,musi,m panen.

1.2    RUMUSAN MASALAH
        Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan ,maka rumusan masalah meliputi:
1.Apa pengaruh pestisida alami terhadap tanaman padi?
2.Apa pengaruh pestisida alami terhadap lingkungan?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
             Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka rujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
       1.Untuk mengetahui pengaruh pestisida alami terhadap tanaman padi?
       2.Untuk mengetahui pengaruh pestisida alami terhadap lingkungan?          
1.4 MANFAAT PENELITIAN 
                 Manfaat penelitian ini bagi kami adalah selain untuk memenuhi nilai di bidang study IPA juga dapat menambah wawasan dan juga pengalaman kami selama kami melakukan  penelitian ini . Selain itu, Manfaat Penelitian ini bagi masyarakat luas adalah dapat memberikan wawasan serta pengetahuan tentang bercocok tanam padi .
1.6    BATASAN ISTILAH
            Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Pestisida alami terhadap tanaman padi dan Pengaruh pestisida alami terhadap lingkungan “
           Kata Pengaruh berarti daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang atau benda yang ikut membentuk watak,kepercayaan,perbuatan seseorang.Sedangkan kata lingkungan berarti segala sesuatun yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Jadi, dapat disimpulkan “Pengaruh pestisida alami terhadap tanaman padi “ berarti Daya atau kekuatan dari pestisida alami yang turut membentuk tanaman padi tersebut menjadi lebih berkualitas pada masa panennya atau dapat memberikan keuntungan yang lebih bagi petani.
BAB II
(KAJIAN TEORI)
2.1Pestisida  alami
2.1.1c Pengertian Pestisida alami
       Secara umum pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya mudah hilang. Pertanian masa depan yang ideal seharusnya memadukan teknologi tradisional dan teknologi modern yang diaktualisasikan sebagai pertanian berwawasan lingkungan. Salah satu alternatif pengembangan pertanian berwawasan lingkungan adalah dengan menggunakan tanaman-tanaman penghasil pestisida alami, misalnya tanaman nimba. Pestisida asal nimba mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi dan berdampak spesifik terhadap organisme pengganggu. Bahan aktif nimba juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Selain itu, residunya mudah terurai menjadi senyawa yang tidak beracun, sehingga aman atau ramah bagi lingkungan.
2.1.2 Cara membuat pestisida alami
            Dalam penelitian kami kali ini, kami menggunakan 3 jenis pestisida alami untuk membasmi hama walang sangit didesa sumber kotes kec Gedangan dengan bahan penyusun yang berbeda, antara lain:
ulit dan daun pucung/kluwek.
Kuali dan daun pucung/kluwek ditumbuk halus lalu direndam air selama 24 jam. Air rendaman disaring.
Walang sangit.
Disemprotkan.





Minyak wangi
Minyak wangi dicampur sabun detergen lalu siap diaplikasikan dengan ditambah air secukupnya.
Walang sangit.
Disemprotkan.

Selain menggunakan 2 pestisida diatas kami juga menggunakan pestisida alami jenis lain yaitu pestisida alami yang berfungsi sebagai perangkap tikus sawah yaitu dengan menumbuk gadung yang sudah di iris tipis dan di jemur selama 3 hari hingga kering . Hasil dari menumbuk gadung yang berupa tepung tersebut diaduk bersama dengan ikan asing untuk dijadikan umpan.

2.1.3 Kekurangan dan kelebihan pestisida alami
  Kekurangan
    • Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
    • Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku 
    • Kurang praktis 
    • Tidak tahan disimpan 
    • Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga) 
    • Cara kerjanya (efek mortalitasnya) lambat 
    • Harus disemprotkan secara berulang-ulang
 Kelebihan
    • Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat 
    • Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot 
    • Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa 
    • Menghambat reproduksi serangga betina 
    • Racun syaraf bagi hama 
    • Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga 
    • Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga 
    • Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri 
    • Dapat menyebabkan gangguan dalam proses metamorfosa dan gangguan makan (anti feedant) bagi serangga.
2.2 Tanaman padi
2.2.1Pengertian dan sejarah tanaman padi
           Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.
2.2.2 Jenis-Jenis Tanaman padi
 •Padi Gogo
Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.

•Padi rawa
Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.

•Padi Pera
Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera adalah padi pulen. Sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan berbagai jenis beras yang dijual di pasar Indonesia tergolong padi pulen.

•Padi Ketan
Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya.

•Padi Wangi
Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa tempat di Asia, yang terkenal adalah ras Cianjur Pandanwangi (sekarang telah menjadi kultivar unggul) dan rajalele. Kedua kultivar ini adalah varietas javanica yang berumur panjang.
2.2.3 Hama-Hama tanaman padi
A.Tikus
Tikus (Rattus argentiventer (Rob. & Kloss)) merusak tanaman padi pada semua tingkat pertumbuhan, dari semai hingga panen, bahkan di gudang penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir. Tikus menyerang padi pada malam hari. Pada siang hari, tikus bersembunyi di dalam lubang pada tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan daerah perkampungan dekat sawah. Pada periode bera, sebagian besar tikus bermigrasi ke daerah perkampungan dekat sawah dan kembali lagi ke sawah setelah pertanaman padi menjelang fase generatif.

 B.Keongmas
Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun 1980an dari Amerika Selatan sebagai makanan potensial bagi manusia.
 Namun, kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal.

 C.Penggerek Batang
Penggerek batang adalah hama yang ulatnya hidup dalam batang padi. Hama ini berubah menjadi ngengat berwarna kuning atau coklat; biasanya 1 larva berada dalam 1 anakan. Ngengat aktif di malam hari. Larva betina menaruh 3 massa telur sepanjang 7-10 hari masa hidupnya sebagai serangga dewasa. Massa telur penggerek batang kuning berbentuk cakram dan ditutupi oleh bulu-bulu berwarna coklat terang dari abdomen betina. Setiap massa telur mengandung sekitar 100 telur.
D.Tungro

Tungro adalah penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
 E.Hawar Bakteri (HB-Bacterial blight)
Hawar Bakteri (HB) atau Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan penyakit yang dapat menginfeksi bibit dan tanaman tua. Bila HB terjadi pada tanaman muda disebut kresek dan bila terjadi pada tanaman tua disebut hawar daun. Tanaman yang terinfeksi kehilangan areal daun dan menghasilkan gabah yang lebih sedikit dan hampa. Pada pembibitan, daun yang terinfeksi berubah hijau keabu-abuan menggulung dan akhirnya mati.
BAB III
(METODOLOGI)
3.1 Tempat dan waktu penelitian
      1.Tempat penelitian : Desa Sumberkotes Kecamatan Gedangan
      2. Waktu penelitian
         a.) Penyemprotan pertama : 22 November 2013 pukul 16:12
         b.) Penyemprotan kedua : 23 November 2013 pukul 16:00
         c.) Penyemprotan ketiga : 24 November 2013 pukul 16:38
         d.) Penyemprotan keempat  : 25 November 2013 pukul 17:00
         e.) Penyemprotan kelima : 26 November 2013 pukul 16:45           
3.2 Populasi dan sampel
 3.2.1 Populasi
               Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian . Jumlah populasi dalam penelitian kami adalah dua petak sawah di desa sumberkotes Kecamatan Gedangan.
3.2.2 Sampel
               Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian kami kali ini adalah 4 tanaman padi dari dua petak sawah.
3.3 Variabel
            Variabel adalah faktor yang berpengaruh atau harganya dapat berubahpada suatu kondisi tertentu.
3.3.1 Variabel Bebas
             Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam suatu percobaan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tanaman padi, karena jenis tanaman padi pada penelitian ini tidak ditetapkan.
3.3.2 Variabel Terikat
              Variabel terikat adalah variabel yang terjadi karena perlakuan variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah dosis pestisida alami yang harus disemprotkan pada tanaman padi karena apabila keluar dari prosedur pemberian dosis maka dapat lingkungan di sekitarnya .
3.3.3 Variabel Terkontrol
             Variabel yang dibuat sama dalam suatu percobaan.
3.4 Alat dan Bahan
   Alat :
Ø  Alat untuk menyemprot
   Bahan :
Ø  Minyak wangi
Ø  Detergen
Ø  Pucung/kluwek
Ø  Gadung
Ø  Ikan asin
3.5 Cara kerja
                  Dalam melakukan penelitian ini , kami membagi kelompok menjadi dua regu ,regu pertama bertugas menyemrotkan pestisida alami kepada tanaman padi dikarenakan lokasi yang cukup jauh oleh karena itu kami hanya menugaskan dua orang yang dekat dengan lokasi sawah , untuk regu yang lainnya bertugas mencari dan mencatat data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan maupun dari berbagai media baik media cetak maupun media elektronik, tapi kami menitik beratkan seluruh hasil penelitian pada fakta yang terjadi dalam penelitian yang kami lakukan sekitar kurang lebih 5 hari.
3.6 Rancangan Penelitian
                Dalam melakukan penelitian ini, kami menggunakan 4 tanaman padi yang kami tandai dengan variabel A,B,C dan D , dengan perlakuan yang berbeda beda sebagai berikut :
Tanaman Padi
Jenis Pestisida
Aturan Pakai
A
Minyak wangi + Detergen
Setiap hari
B
Kluwek
Setiap hari
C
Minyak wangi+Detergen
Dua hari sekali
D
Kluwek
Dua hari sekali
     Selain, pestisida alami yang berbahan gadung dan ikan asin kami letakkan pada tiap-tiap tanaman padi guna membasmi tikus.
3.7 Laporan hasil penelitian
          Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan selama kurang lebih satu bulan banyak perkembangan yang telah terjadi pada object yang kami teliti diantaranya :
*      Tanaman padi A dapat mengusir hama berupa walang sangit tetapi dengan dosis yang besar cukup memberi efek pada lingkungan sekitarnya .
*      Tanaman padi B memiliki efek yang lebih rendah dibandingkan tanaman padi A , namun pengaruhnya terhadap lingkungan sama dengan Tanaman padi A tapi lebih rendah C.
*      Tanaman padi C memiliki efek yang sama kuatnya dengan Tanaman padi B sedangkan pengaruhnya terhadap lingkungan hampir tidak berpengaruh.
*      Tanaman padi D memiliki efek yang sama dengan Tanaman padi A namun pengaruh terhadap lingkungannya lebih rendah.
                  Sedangkan untuk pestisida alami berbahan gadung dan ikan asin cukup dapat membasmi tikus sawah.
3.8 Daftar Pustaka
/index.php?option=com_content&view=article&id=71:5-lima-jenis-hama-dan-penyakit-utama-padi-sawah&catid=78:be


                         



 

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. http://www.sekop-duasriti.com/
    cangkul sekop spaden gancu parang linggis dan aneka produk alat pertanian
    kami produksi

    BalasHapus